Total Tayangan Halaman

Minggu, 14 November 2010

evolusi cctv

Setiap camera mempunyai monitor sendiri
CCTV systems diperkenalkan di US and UK pada masa tahun 60an dan 70an.
CCTV systems telah mengalami perkembangan yang pesat lebih dari seribu kali lebih canggih dari camera yang ada pada saat pertama keluar di th 60an. System pada tahun 60an sangatlah  mendasar yang berpupa camera hitam putih dengan resolusi yang sangat rendah dengan menggunakan kabel coaxial. Setiap camera di hubungkan dengan monitor hitam putih dengan configurasi 16 camera yang membutuhkan 16 monitor..

Sekarang ini CCTV di aplikasikan di tempat tempat umum seperti stasiun kereta, stadium, toko, supermarket, gedung parkir dan pasilitas umum lainnya.

Evolusi pada CCTV teknologi
Teknologi dasar pada tahun 60an
Yang paling pertama, menambanhkan cctv switch. Switch yang mempermudah operator untuk memilih camera yang akan di monitor. Operator dapat mengawasi beberapa camera dengan satu monitor, tapi hanya satu camera yang dapat dilihat pada satu waktu.

Pada tahu 70an ditambahkan multiplexers dan video recorder
Mutliplexers adalh alat yang dapat membagi satu monitor menjadi beberapa frame.
Video recorder mempermudah dalam perekaman

Pada tahun 80an, kita belajar bahwa Video recorder dapat menjadi masalah.
Kualitas rekaman yang tidak bagus. Kombinasi dari resolusi camera yang rendah, kualitas video yang tidak bagus dan teknologi yang rendah menjadikan hasil gambar yang tidak jelas. Karena ketidak jelasan gambar itu sendiri menjadikan gambar tidak bisa di jadikan bukti yang dapat di percaya.

Teknologi video recorder tidak dapat mereview suatu kejadian dan merekam. Dalam mencari ataupun mereview suatu kejadian dibutuhkan waktu yang rekatif lama.
Tidak adanya kapasitas motion gerak
Peralatan ini dulu sangat mahal.
CCTV system pada awalnya hanya menyediakan funsi dasar dan ini sangat mahal untuk peralatan dan pemasangan. Karena industry ini baru berkembang, tidak banyak orang bisa dalam pemasangannya.

CCTN generasi berikutnya.
Generasi beriktunya ada pada pertengahan tahun 90an. Teknologi baru yang berdasarkan computerisasi (Digital Video Recorder /DVR)

DVR membuat rekaman gambar dengan resulisi yang lebih tinggi dari sebelumnya. DVR memecahkan masalah dari generasi pertama CCTV system- kaset video, spt lupa mengganti kaset video untuk perekaman.

DVR bekerja otomatis dan tidak membutuhkan operator dalam perekaman. Ketika akan melihat gambar  yang terekam, DVR tetap merekam kejadian yang berlangsung. Rekaman berdasarkam waktu dan tanggal jadi mempermudah dalam melihat ulang suatu kejadian. 

DVR menggunakan teknoligi IP (Internet Protocol), pengguna dapat melihat dari tempat tertentu, Memberikan audio dua arah, control camera secara keseluruhan dan menggunakan system LAN (local area network), wide area network (WAN) ataupun melalui internet
Dengan access yang fleksibel, generasi CCTV camera yang menggukan modem dapat di operasikan dari jarak jauh seperti ruang control atau dimana saja yang ada access internet. Gambar bengan kualitas yang tinggi dapat di streaming dimana saja dan di rekam pada tempat yang aman.
Tidak hanya platform nya saja yang berkembang tapi camera itu sendiri berkembang sesuai dengan kebutuhan seperti perbesar gambar, resolusi gambar yang optional, macam – macam lensa dan juga dapat bekerja dalam gelap menggunaka night vision.

  Audiosekarang menjadi bagian dari teknologi cctv dvr. Sekarang operato dapat meselaraskan gambar dengan suara. Audio dua arah dapat mencurigai penyusup, memberikan instruksi kepada staff dan merekam’ mencari/ memutar ulang dalam bentuk suara dan gambar. Generasi digital dvr system dapat berintregrasi dengan system gedung dan management access control

CCTV telah banyak berubah dari tahun 60an. Kegunaan dan kebutuhan akan CCTV pada masa depan sangatlah jelas dalam keamanan dan pengintaian 

evolusi cctv

evolusi cctv

evolusi cctv

Setiap camera mempunyai monitor sendiri
CCTV systems diperkenalkan di US and UK pada masa tahun 60an dan 70an.
CCTV systems telah mengalami perkembangan yang pesat lebih dari seribu kali lebih canggih dari camera yang ada pada saat pertama keluar di th 60an. System pada tahun 60an sangatlah  mendasar yang berpupa camera hitam putih dengan resolusi yang sangat rendah dengan menggunakan kabel coaxial. Setiap camera di hubungkan dengan monitor hitam putih dengan configurasi 16 camera yang membutuhkan 16 monitor..

Sekarang ini CCTV di aplikasikan di tempat tempat umum seperti stasiun kereta, stadium, toko, supermarket, gedung parkir dan pasilitas umum lainnya.

Evolusi pada CCTV teknologi
Teknologi dasar pada tahun 60an
Yang paling pertama, menambanhkan cctv switch. Switch yang mempermudah operator untuk memilih camera yang akan di monitor. Operator dapat mengawasi beberapa camera dengan satu monitor, tapi hanya satu camera yang dapat dilihat pada satu waktu.

Pada tahu 70an ditambahkan multiplexers dan video recorder
Mutliplexers adalh alat yang dapat membagi satu monitor menjadi beberapa frame.
Video recorder mempermudah dalam perekaman

Pada tahun 80an, kita belajar bahwa Video recorder dapat menjadi masalah.
Kualitas rekaman yang tidak bagus. Kombinasi dari resolusi camera yang rendah, kualitas video yang tidak bagus dan teknologi yang rendah menjadikan hasil gambar yang tidak jelas. Karena ketidak jelasan gambar itu sendiri menjadikan gambar tidak bisa di jadikan bukti yang dapat di percaya.

Teknologi video recorder tidak dapat mereview suatu kejadian dan merekam. Dalam mencari ataupun mereview suatu kejadian dibutuhkan waktu yang rekatif lama.
Tidak adanya kapasitas motion gerak
Peralatan ini dulu sangat mahal.
CCTV system pada awalnya hanya menyediakan funsi dasar dan ini sangat mahal untuk peralatan dan pemasangan. Karena industry ini baru berkembang, tidak banyak orang bisa dalam pemasangannya.

CCTN generasi berikutnya.
Generasi beriktunya ada pada pertengahan tahun 90an. Teknologi baru yang berdasarkan computerisasi (Digital Video Recorder /DVR)

DVR membuat rekaman gambar dengan resulisi yang lebih tinggi dari sebelumnya. DVR memecahkan masalah dari generasi pertama CCTV system- kaset video, spt lupa mengganti kaset video untuk perekaman.

DVR bekerja otomatis dan tidak membutuhkan operator dalam perekaman. Ketika akan melihat gambar  yang terekam, DVR tetap merekam kejadian yang berlangsung. Rekaman berdasarkam waktu dan tanggal jadi mempermudah dalam melihat ulang suatu kejadian. 

DVR menggunakan teknoligi IP (Internet Protocol), pengguna dapat melihat dari tempat tertentu, Memberikan audio dua arah, control camera secara keseluruhan dan menggunakan system LAN (local area network), wide area network (WAN) ataupun melalui internet
Dengan access yang fleksibel, generasi CCTV camera yang menggukan modem dapat di operasikan dari jarak jauh seperti ruang control atau dimana saja yang ada access internet. Gambar bengan kualitas yang tinggi dapat di streaming dimana saja dan di rekam pada tempat yang aman.
Tidak hanya platform nya saja yang berkembang tapi camera itu sendiri berkembang sesuai dengan kebutuhan seperti perbesar gambar, resolusi gambar yang optional, macam – macam lensa dan juga dapat bekerja dalam gelap menggunaka night vision.

  Audiosekarang menjadi bagian dari teknologi cctv dvr. Sekarang operato dapat meselaraskan gambar dengan suara. Audio dua arah dapat mencurigai penyusup, memberikan instruksi kepada staff dan merekam’ mencari/ memutar ulang dalam bentuk suara dan gambar. Generasi digital dvr system dapat berintregrasi dengan system gedung dan management access control

CCTV telah banyak berubah dari tahun 60an. Kegunaan dan kebutuhan akan CCTV pada masa depan sangatlah jelas dalam keamanan dan pengintaian 

Jumat, 12 November 2010

Profesi operator CCTV

 Saya adalah salah seorang operator cctv pada sebuah hotel  ternama di jakarta.
Dulu CCTV hanya sebagai data back up (jika data diperlukan, tinggal play back) yang menjadi pelengkap security ataupun IT.
 Setelah banyak kejadian di Indonesia (Bom hotel mariot, perampokan bank niaga), CCTV hanya dapat merekam kejadian itu saja. Dikarenakan CCTV itu sendiri tanpa adanya seorang operator. Tempat\tempat yang mempunyai CCTV hanya memberikan Sign, untuk menakuti ataupun shick terapy bagi para pelaku. Spt gambar CCTV ataupun tulisan ada CCTV, anda diawasi oleh CCTV dan sbgnya.
 Sekarang CCTV menjadi sarana dalam hal preventif yang membutuhkan seorang operator yang awas dan mengetahui apa yang harus di lakukan jika terjadi sesuatu yang dapat menimbulkan kejahatan ataupun merugikan perusahaan.
 Idealnya CCTV operator berdiri sendiri tidak di bawah Security melainkan bekerjasama dengan security karena banyak kejadian terjadi karena lemahnya security itu sendiri dan    CCTV operator membuat report kepada yang bertanggung jawab untuk operasional perusahaan secara keseluruhan.
 Selain sebagai alat pengamana preventif juga dapt sebagi perpanjangan tangan dari management dalam mengawasi karyawannya.
 Sayangnya di indonesia belum ada training khusus tentang bagaimana seorang operator itu, sepeti yang ada di luar negeri. www.cctvusergroup.com menyajikan banyak hal tentang operator CCTV.
 Saya disini mengajak semua CCTV operator membangun sebuah komunitas yang bertujuan agar CCTV operator menjadi sebuah profesi bukan pelengkap.